Ladang Rahman Rahim

Beginilah yang kami dengar,dan sulit untuk mengungkapkan sesuatu yang batin untuk di pahami dengan mudah.

Untuk ini kami mencoba mengingat-ingati apa yang pernah Abah Rusli katakan secara langsung dari tempat duduknya.

Dikisahkan kejadian diri bertemu sebenarnya diri Abah Rusli pada tahun 1999 ribuan orang yang datang ke wadah Abah Rusli,pada saat kejadian itu Abah Rusli tidak mau menerima pemberian dalam bentuk apapun,sehingga banyak sekali di temukan gula,beras, dan kebutuhan pokok lainya yang sengaja di taruh oleh orang di bawah pohon pisang,di kolong rumah dll,hanya karena mereka menginginkan ikut berbuat baik.

Melihat kondisi itu Abah Rusli berfikir,kasihanya orang yang ingin berbuat baik melewati beliau.dan ahirnya titipan-titipan orang itu diambil dan disampaikan untuk orang banyak juga.

Abah Rusli pernah berkata,"Ini kubuatkan ladang untuk kalian berbuat baik, terserahlah kalian untuk mengolah lahan itu,Aku tidak memerlukan apa-apa karena aku sudah bertemu ".

Abah Rusli pernah berkata,"Semenjak bertemu,sejak itulah aku tidak pernah meminta ".
(bertemu disini sebelum kejadian tahun 1999 abah rusli terangkat dan melihat jasadnya ada di bawah,lalu mengucapkan Ya Allah kuatkanlah Iklasku,Ridahaku,Sabarku, dan Sangka baiku,sampai aku bertemu aku).

Titipan

  • Dikisahkan suatu hari bertanyalah seseorang kepada nenek jabung,
    " Nek,benarkah besok ada datang sapi untuk dipotong yang katanya titipan seseorang ",
    Nenek menjawab,"Ah,kita ini di jenaka'i (di bohongi) oleh Abah Rusli, karena sebenarnya Abah Rusli lah yang beli sapi itu ". .Walaupun Abah Rusli sudah bertemu diri sebenarnya diri tetapi beliau masih menyembunyikan pemberianya dengan berkata ,"ini titipan".
  • Abah Rusli berkata,"Berbuat baiklah kalian dengan semampunya, jika tidak memiliki apa yang kamu berikan bantulah di sini, karena menyampaikan titipan orang itu lebih berat daripada yang memberi ".
    "jika kalian tidak memiliki secangkir gula, bawalah sesendok gula di wadahku ini, dan itu akan di sampaikan kepada orang, dan itu bukan untuk diriku ".
  • Malam itu datanglah serombongan Ulama' besar dengan istri beliau,setelah ramah tamah selesai istri sang ulama' itu duduk di dapur bersama Mamak (istri abah rusli),
    melihat banyaknya gula,teh dan beras tertumpuk di dapur istri ulama' itu berkata kepada Mamak,"Banyaknya gula,teh dan beras di dapur ini ".
    Mamak menjawab,"iya ini semua dari titipan orang ".
    Istri ulama' berkata,"di rumahku juga begini banyak gula teh dan beras, karena terlalu banyak baiknya di jual saja". Mamak menjawab,"ini titipan orang untuk di sampaikan kepada orang banyak bukan untuk di jual belikan ".lalu terdiamlah istri ulama'itu.
  • Abah Rusli pernah berkata disuatu hari,
    "Dikatakan baik kalau memberi makan anak yatim dan orang miskin sampai terjeloak (muntah) karena kekenyangan."
  • Dalam memberikan makan di wadah Abah Rusli kepada orang banyak tidaklah memilih siapa dan tidak pernahlah Abah Rusli menyisihkan sendiri apa yang beliau makan,
    terkadang apa yang beliau makan lebih rendah kwalitasnya di bandingkan apa yang diberikan.

    Terkadang seseorang datang memberikan buah tangan kusus yang di berikan hanya utuk Abah Rusli tetapi makanan itu tetap di bagikan kepada orang banyak walupun dalam jumlah sedikit untuk di bagi rata.

    Misalkan ada buah apel,karena jumlahnya tergolong sedikit dikupaslah apel pemberian orang itu dan di bagi-bagi rata walaupun hanya cukup satu suap habis.Terkadang apabila ada pedagang keliling menjajakan makanan Abah Rusli membeli untuk kekanakan atau orang yang ada diwadah Abah Rusli walaupun mereka sudah dalam kondisi kenyang tidak kurang suatu apa.

  • Menjelang malam sebelum tidur kekanakan yang ada oleh Abah Rusli disuruh untuk menghitung uang titipan orang dalam jumlah seadanya,setelah dihitung Abah Rusli membagi uang itu sebagian untuk besuk paginya di belikan makanan,kue,kue,nasi bungkus dan diundanglah semua yang ada untuk makan berkumpul,dan tidaklah ada uang yang disisihkan untuk pribadi Abah Rusli, walaupun di wadah Abah banyak tersedia makanan tetaplah titipn orang di sampaikan sesegera mungkin. H.Dwi pernah bekata dalam hal ini,"Abah Rusli lebih mengetahui dalam hal membelanjakan uang mana yang di belikan makanan dan mana yang di belikan barang". H.Dwi melanjutkan perkataanya sambil memegang sebatang rokok sebagai contoh,dan berkata,
    "Sebagian uang itu di belanjakan ini,yang tidak menjadi darah daging". Abah Rusli pernah berkata,"Uang tidaklah bisa di salahkan tetapi cara mendapatkanya itu bisa salah", maka dari itu Abah Rusli juga memurnikan pemberian orang lewat cara membelanjakan mana yang yang layak di belanjakan makanan menjadi darah dan daging dan mana yang di belanjakan berupa barang yang tidak melekat di dalam tubuh dari berbagai titipan yang di serahkan lewat Tangan Abah Rusli.
  • Pernah Abah Rusli menyuruh segera memotong sapi titipan orang,dan segera dimasak untuk makan orang dan di bagikan, dalam keadaan kulkas (pendingin) penuh berisi daging.
  • Pernah ada seorang yang bergelar Habib dengan harta melimpah mengikuti dengan memberi makan seperti Abah Rusli,belum genap seminggu Habib itu sudah tidak bisa menjalankan (Bangkrut) memberi makan orang banyak seperti Abah Rusli. Abah Rusli pernah berkata ,"Janganlah mengikuti aku,karena aku sudah bertemu ". "Jika kamu memiliki uang seratus juta,cabutlah seperak saja untuk di sedekahkan asal dengan iklas ".
  • Tidak pernah makanan di wadah Abah Rusli terbuang sia sia,seandainya berlebih di bagikan ke orang untuk di bawa pulang kerumah.
  • H.Dwi pernah berkata,"ketika kejadian Abah Rusli tahun 1999 kenapa Abah menolak pemberian, karena beliau tahu betapa besarnya manfaat yang didapat jika harta yang di sedekahkan itu adalah milik diri sendiri, sampai-sampai uang Mamak (istri abah) yang sedianya untuk berangkat haji, habis di belanjakan untuk menjamu orang yang datang di wadah Abah Rusli". "Tetapi Abah Rusli merasa iba kalau titipan itu ditolak akan orang yang ingin menitipkan sedekah lewat tangan beliau.

Fitnah

Di Ibaratkan seperti sumur air tentunya ada comberanya, jika listrik bermuatan plus tentunya ada bermuatan min untuk menyala.

Begitu juga fitnah yang timbul di wadah Abah Rusli tentunya juga ada,sampai- sampai ada yang hendak meracuni makanan yang di peruntukan memberi makan orang banyak.

  • Abah Rusli pernah berkata,"coba kalian di fikir, memberi makan saja masih saja ada yang menyalahkan ".
  • Melihat kondisi seperti itu Abah Rusli pernah berkata untuk menenangkan orang yang ada di wadah Abah agar tidak terbawa amarah akan fitnah yang ada,
    "Sebenarnya mereka hanya memusuhiku saja, bukan kepada kalian, aku sudah belajar 16 tahun mengamalkan iklasku,ridhaku,sabarku,dan sangka baiku,oleh karena itu janganlah kalian ikut terbawa amarah karenanya ".

Kembalinya Abah Rusli

Subuh itu Abah Rusli masih berada di atas ranjang tidurnya dalam kondisi baring, karena kondisi Abah Rusli menurun tanpa di tahu apa penyebabnya,lalu datanglah mamak dan anak-anaknya di kamar beliau.

Pada saat itu ada perkataan Abah Rusli yang tidak bisa kami artikan. karena nada suara itu tidak bisa kami dengar dengan jelas,tiba-tiba Abah Rusli seperti orang yang sedang tidur kembali.

Hari menjelang pagi datanglah perawat senior ibu sum beliau adalah sepupu Abah Rusli yang selama itu merawat,dan dokter Bambang untuk mengecek kondisi Abah Rusli, dan kamar Abah Rusli mulai penuh dengan keluarga dan orang yang menyayangi Abah Rusli.

Dokter Bambang dan Ibu Sum berusaha mengembalikan kondisi Abah seperti semula, Ahirnya Dokter Bambang menyatakan Abah Rusli telah berpulang.

pada hari Sabtu tanggal 25 desember 2004,bertepatan dengan 13 Dzuqaidah 1425 H.

Tiada satupun terdengar kata-kata dan tangisan yang sampai menghilangkan kesadaran dalam berpulangnya Abah Rusli, namun raut muka kedukaan yang mendalam masih terlihat.

Di tengah kedukaan itu H.Dwi berkata membelah kesunyian seolah-olah menyampaikan pesan dengan mengucapkan salam dan berkata,
" Abah mengharapkan kepada kita semua untuk mengikuti Rahman RahimNya ".
lalu H.Dwi keluar kamar Abah Rusli dan duduk menyendiri di teras depan rumah.

Jasad Abah Muhamad Rusli bin Amir seperti orang yang lagi tidur, badanya kuning bersih seperti memancarkan cahaya,seluruh badanya lentur tidaklah kaku seperti mayat, dan jasadnya masih terasa hangat walaupun sudah di mandikan.

Pada hari itu juga sebelum Dzuhur jasad Abah Muhamad Rusli bin Amir di kebumikan, karena banyaknya yang datang, sampai-sampai truck-truck Batalyon 611/AWL membantu.

Pesan

  • Abah Rusli pernah berkata,"Jikanya aku ini bisa bertahan dua tahun lagi,maka habislah semua orang terberubut (terangkat) ".waktu itu dikatakan Abah Rusli kurang lebih tiga bulan sembelum kembali.
  • Pada waktu itu Abah Rusli tidur dengan posisi miring ke kanan, setelah bangun si fulan bertanya,
    "Abah,kami melihat Abah Rusli meneteskan air mata,apakah sebenarnya yang terjadi. Abah Rusli menjawab,"Aku sudah mengetahui dimanakah tempat duduku di sana, tetapi nyatanya sekarang aku masih seperti ini di dunia ini."
  • Abah Rusli pernah bekata,"Sungguh tidak pernah ku mengerti kenapa aku bisa seperti ini, meskipun apa yang ku berikan jumlahnya tidaklah banyak ".
  • Abah Rusli pernah berkata disuatu hari,"Nanti jika aku sudah habis umur, menangis di pusara kuburkupun tiada arti ".
  • Abah Rusli pernah berkata,"Aku tidak memerlukan kalian mempercayaiku, tetapi jika ini (Rahman Rahim/kasih sayang ) salah nantinya maka tuntulah aku ".